LAPORAN
PRAKTIKUM
GENETIKA
TUMBUHAN
ACARA II
TEORI
KEMUNGKINAN
Oleh :
Nama :
Maratus Sholihah
NIM :
A1D015073
Rombongan :
3
Pj Asisten : Thalya Dwi M
KEMENTERIAN
RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
PERTANIAN
PURWOKERTO
2016
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep peluang
secara umum merupakan teori yang didasarkan pada himpunan peristiwa yang
berkemungkinan sama, atau sebagai frekuensi relative, atau seperti penentuan subjektif taruhan yang
adil. Arti intuitif, peluang dihubungkan pada himpunan peristiwa yang mempunyai
kemungkinan sama. Suatu keadaan yang dapat dibandingkan terjadinya, jika digunakan tabel bilangan acak untuk
memilih sesuatu. Peluang juga merupakan suatu frekuensi relative peristiwa
tertentu dalam barisan percobaan yang sangat panjang. Sebagai contoh, dalam
pelantunan uang logam, umumnya kita mengharap muka atau belakang mempunyai
kemungkinan muncul yang sama. Ini berdasarkan pada kenyataan bahwa uang logam
mempunyai 2 sisi, dan jika uang logam seimbang (atau jujur) dilantunkan
berulang kali akan muncul muka dengan frekuensi hampir sama dengan frekuensi
muncul belakang.
Mengevaluasi suatu hipotesis genetik
diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi – deviasi dari nilai – nilai
yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi
oleh peluang. Uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel dan jumlah
peubah (derajat bebas). Metode chi-kuadrat adalah cara yang dapat kita pakai
untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan-persilangan
dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Cara ini
seorang ahli genetika dapat menentukan suatu nilai kemungkinan untuk menguji
hipotesis itu. Oleh karena itu, mempelajari teori peluang dengan metode chi
square perlu dilakukan melalui praktikum ini, sehingga mahasiswa mampu berlatih
menggunakan uji
dan dapat menggunakannya kembali untuk
persilangan yang sesungguhnya.
B.
Tujuan
Tujuan dari paraktikum ini yaitu untuk mengetahui dan berlatih menggunakan uji dan dapat menggunakannya
kembali untuk persilangan yang sesungguhnya.
I.
TINJAUAN
PUSTAKA
Teori kemungkinan merupakan dasar
untuk menetukan nisbah yang diharapkan dari persilangan genotip yang berbeda.
Penggunaan teori 9n memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan dioerolaehnya
suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut. (Crowder, 1988). Dibandingkan
dengan individu, populasi merupakan unit studi yang lebih sesuai untuk
mempelajari proses perhitungan variasi morfologfi dan frekuensi gen.
Keterikatan genetika pada proses evolusi sangat diperlukan untuk
mempertimbangkan frekuensi alel pada populasi. Hal tersebut menjadi latar
belakang munculnya disiplin ilmu genetika populasi. (Pay, C. Anna. 1987).
Probabilitas atau istilah lainnya
kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan sebagaimya umumnya digunakan untuk
menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Probabilitas dapat pula
digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui akan
kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada. Sehubungan
dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika.
Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan
perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya (Suryo,
1984). Kemungkinan
peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari peristiwa yang diharapkan itu
dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu obyek (Yatim, 1991).
Probabilitas
adalah kemungkinan peristiwa yang diharapkan, artinya antara yang diharapkan
itu dengan peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek. Sebagai contoh
kita dapat melemparkan mata ang, maka kemungkinan yang akan terjadi: uang
dengan permukaan huruf atau dengan permukaan gambar. Apabila mata uang dilempar
beberapa kali diharapkan hasil lemparan tersebut ½ nya huruf dan ½ nya gambar.
Aplikasi dari probabilitas ini dapat dihubungkan dengan pembastaran atau sifat
tanda beda. Apabila XY menghasilkan sel kelamin, ½ nya akan membentuk gamet
yang mengandung X dan Y saja (Ruyani, A. 2011).
Ilmu
genetika teori kemungkinan ikut berperan penting, misalnya mengenai pemindahan
gen-gen dari induk/orang tua/parental ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh
spermatozoon, bekumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi
berbagai macam kombinasi. Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan
suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan
menjadi probabilitas dan ketidaksaman demikian yang terjadi oleh peluang. Uji
ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajad bebas). Uji
ini dikennal sebagai uji X2 (Chi Square Test). Uji chi-kuadrat atau
chi-square digunakan untuk menguji homogenitas varians beberapa populasi atau
merupakan uji yang dapat mengubah deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan
menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang dan
harus memperhatikan besarnya sampel dan besarnya peubah (derajat bebas) (Surjadi.
1989).
Kisaran
probability adalah dari 0 sampai 1. Suatu kejadian yang pasti akan terjadi
mempunyai probabilitas 1, sedangkan suatu kejadian yang pasti tidak akan
terjadi mempunyai probability 0. Koin yang kedua sisinya adalah gambar,
probabilitas untuk mendapatkan sisi gambar adalah satu dan probabilitas untuk
mendapatkan sisi angka adalah 0. Koin
normal (sisi angka dan sisi gambar), peluang mendapatkan sisi gambar adalah ½
dan peluang lemparan sisi angka adalah ½ (Elrod. 2010).
I. METODE PRAKTIKUM
A. Bahan dan Alat
Bahan yang di gunakan pada praktikum ‘Teori
Kemungkinan’ adalah mata uang logam dan lembar pengamatan. Alat yang di gunakan
adalah uang logam, kalkulator dan alat tulis.
B. Prosedur Kerja
Prosedur kerja
pada praktikum acara 2 yaitu :
1.
Satu keping uang mata logam di lempar ke
atas, lalu dicatat hasilnya (angka atau gambar). Pelemparan dilakukan 50x dan 100x. Hasilnya dianalisis dengan uji
.
2. Kasus
2 keping uang logam dilakukan hal yang sama yang di lempar sekaligus serta
kasus 3 keping uang logam yang dilempar sekaligus.
3.
Semua data dicatat pada lembar
pengamatan yang akan disediakan pada saat pelaksanaan praktikum, sedangkan
hasil analisis dapat ditulis pada lembar
yang tersedia dalam diktat.
I.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel
1.Uji x2 menggunakan 1 keping
uang logam 50 ulangan
|
Karakteristik
yang diamati
|
Jumlah
Total
|
|
A
|
G
|
||
Observasi
(O)
|
24
|
26
|
50
|
Harapan
(E)
|
½
x 50 = 25
|
½
x 50 = 25
|
50
|
(|O-E|-
½ )2
|
(|24-25|-
½ )2 = ¼
|
(|25-26|-
½ )2 = ¼
|
½
|
(|O-E|-
½ )2/ E
|
(|24-25|-
½ )2 /25
|
(|25-26|-
½ )2 /25
|
0,02
|
X2
|
0,01
|
0,01
|
0,02
|
Perhitungan
:
A : 24
G : 26
Nilai
x tabel= 3,48
X
hitung < x tabel= 0,02<3,48
Kesimpulan
:
jadi hasil pengujian signifikan (sesuai dengan
perbandingan)
Tabel
2. Uji x2 menggunakan 1 keping uang logam 100 ulangan
|
Karakteristik
yang diamati
|
Jumlah
Total
|
|
A
|
G
|
||
Observasi
(O)
|
45
|
55
|
100
|
Harapan
(E)
|
½
x 100 = 50
|
½
x 100 = 50
|
100
|
(|O-E|-
½ )2
|
(|50-45|-
½ )2 = 20,25
|
(|55-50|-
½ )2 = 20,25
|
40,5
|
(|O-E|-
½ )2/ E
|
(|50-45|-
½ )2 / 50
|
(|55-50|-
½ )2 / 50
|
0,81
|
X2
|
0,405
|
0,405
|
0,81
|
Perhitungan
:
A : 45
G : 55
Nilai
x tabel= 3,48
X
hitung < x tabel= 0,81<3,48
Kesimpulan
:
Jadi
hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan)
Tabel
3.Uji x2 menggunakan 2 keping uang logam 50 ulangan
|
Karakteristik
yang diamati
|
Jumlah
total
|
||
AA
|
AG
|
GG
|
||
Observasi
(O)
|
13
|
29
|
8
|
50
|
Harapan
(E)
|
¼
X 50 = 12,5
|
2/4
X 50 = 25
|
¼
X 50 = 12,5
|
50
|
(|O-E|)2
|
(|12,5-13|)2
=16
|
(|25-29|)2
=16
|
(|12,4-18|)2
=20,25
|
36,5
|
(|O-E|)2/
E
|
(|12,5-13|)2/
12,5
|
(|25-29|)2/
25
|
(|12,4-18|)2/
12,5
|
2,28
|
X2
|
2,20
|
2,64
|
1,62
|
2,28
|
Perhitungan :
AA : 13
AG : 29
GG : 8
Nilai
x tabel= 5,99
X
hitung < x tabel=2,28<5,99
Kesimpulan
:
Jadi
hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan)
Tabel 4. Uji X2 menggunakan 2 koin
dengan 100 kali ulangan.
|
Karakteristik yang
diamati
|
Jumlah total
|
||
AA
|
AG
|
GG
|
||
Observasi (O)
|
29
|
49
|
22
|
100
|
Harapan (E)
|
|
|
|
100
|
(|O-E|)2
|
(29-25)2 = 42
= 16
|
(49-50)2 = -12
= 1
|
(22-25)2 = -32 =9
|
26
|
(|O-E|)2/
E
|
|
|
|
1,02
|
X2
|
|
|
|
1,02
|
Perhitungan :
AA : 29
AG : 49
GG : 22
Nilai x tabel= 5,99
X hitung < x tabel=1,02<5,99
Kesimpulan : jadi hasil
pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan)
Tabel 5. Uji X2 menggunakan 3 koin dengan 50 kali
ulangan.
|
Karakteristik yang
diamati
|
Jumlah total
|
|||
AAA
|
AAG
|
AGG
|
GGG
|
||
Observasi (O)
|
5
|
22
|
21
|
2
|
50
|
Harapan (E)
|
|
|
|
|
50
|
(|O-E|)2
|
1,56
|
10,56
|
5,06
|
18,06
|
35,24
|
(|O-E|)2/
E
|
0,25
|
0,56
|
0,27
|
2,89
|
3,97
|
X2
|
0,25
|
0,56
|
0,27
|
2,89
|
3,97
|
Perhitungan :
AAA : 5
AAG : 22
AGG : 21
GGG : 2
Nilai x tabel= 7,81
X hitung < x tabel=3,97<7,81
Kesimpulan : jadi hasil
pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan)
Tabel 6. Uji X2 menggunakan 3 koin dengan 100 kali
ulangan.
|
Karakteristik yang
diamati
|
Jumlah total
|
|||
AAA
|
AAG
|
AGG
|
GGG
|
||
Observasi (O)
|
11
|
34
|
44
|
11
|
100
|
Harapan (E)
|
12,5
|
37,5
|
37,5
|
12,5
|
100
|
(|O-E|)2
|
2,25
|
12,25
|
42,25
|
2,25
|
59
|
(|O-E|)2/
E
|
0,18
|
0,32
|
1,12
|
0,18
|
1,8
|
X2
|
0,18
|
0,32
|
1,12
|
0,18
|
1,8
|
Perhitungan :
AAA : 11
AAG : 34
AGG : 44
GGG : 11
Nilai x tabel= 7,81
X hitung < x tabel=1,8<7,81
Kesimpulan : jadi hasil
pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan)
B.
Pembahasan
Probabilitas
adalah kemungkinan peristiwa yang diharapkan, artinya antara yang diharapkan
itu dengan peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek. Sebagai contoh
kita dapat melemparkan mata uang, maka kemungkinan yang akan terjadi: uang
dengan permukaan huruf atau dengan permukaan gambar. Apabila mata uang dilempar
beberapa kali diharapkan hasil lemparan tersebut ½ nya huruf dan ½ nya gambar.
Aplikasi dari probabilitas ini dapat dihubungkan dengan pembastaran atau sifat
tanda beda. Apabila XY menghasilkan sel kelamin, ½ nya akan membentuk gamet
yang mengandung X dan Y saja (Ruyani, A. 2011).
Pendapat lain menurut Suryo (2004), probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan
sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat
dipastikan. Kemungkinan adalah suatu istilah untuk menunjukkan ketidak pastian,
artinya segala sesuatu yang tidak pasti terjadi dapat juga akan terjadi walaupun mungkin juga tidak atau belum tentu terjadi.
Kemungkinan merupakan harapan akan terjadinya suatu
peristiwa, tidak sama untuk setiap peristiwa dan setiap waktu, oleh karena
itu besarnya kemungkinan suatu peristiwa yang berbeda dapat sama dapat pula
berbeda. Dapat juga digunakan untuk
menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui akan kebenarannya, hal ini
diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada. Menurut Enimaria (2013), probabilitas atau peluang adalah suatu nilai diantara 0 dan 1 yang
menggambarkan besarnya kesempatan akan muncul suatu hal atau kejadian pada
kondisi tertentu. Bila nilai peluang 0 berarti kejadan tak pernah terjadi atau
mustahil pada kondisi tertentu. Bila nilai peluang 0 berarti kejadian tak
pernah atau mustahil terjadi, bila nilai peluang 1 maka kejadian tersebut dapat
dikatakan selalu ada atau pasti terjadi.
Dixon
(1991) menjelaskan probabilitas/peluang merupakan banyaknya kemungkinan-kemungkinan
pada suatu kejadian berdasarkan frekuensinya. Jika ada a kemungkinan yang dapat
terjadi pada kejadian A dan ada b kemungkinan yang dapat terjadi pada kejadian
A, serta masing-masing kejadian mempunyai kesempatan yang sama dan saling
asing, maka probabilitas/peluang bahwa akan terjadi a adalah: P (A) = a/a+b ;
dan peluang bahwa akan terjadi b adalah: P (A) = b/a+b.
Pemuliaan
tanaman merupakan kegiatan mengubah susunan genetik individu maupun populasi
tanaman untuk suatu tujuan. Pemuliaan tanaman sangat identik dengan pembahasan
mengenai genetika. ilmu genetika, Probabilitas/kemungkinan mempunyai peranan
penting. Contoh dalam genetika pemindahan gen-gen dari orang tua atau induk ke
gamet-gamet anakannya. Probabilitas/Kemungkinan ialah terjadinya suatu
peristiwa diantara seluruh peristiwa yang mungkin terjadi.
Teori
peluang berperan penting dalam ilmu genetika, misalnya mengenai pemindahan
gen-gen dari induk/orang tua/parental ke gamet-gamet anakan, pembuahan sel
telur oleh spermatozoon, Berkumpulnya
kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi.
Evaluasi suatu hipotesis genetik
diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai-nilai yang
diharapkan menjadi probabilitas dan ketidaksaman yang terjadi oleh peluang. Uji
tersebut harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas). Uji ini dikennal sebagai uji X2
(Chi Square Test). Uji chi-kuadrat
atau chi-square digunakan untuk
menguji homogenitas varians beberapa populasi
atau merupakan
uji yang dapat mengubah deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi
probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang dan harus
memperhatikan besarnya sampel dan besarnya peubah (derajat bebas) (Surjadi, 1989).
Uji Chi Kuadrat adalah hasil pengujian hipotesis mengenai perbandingan
antara frekuensi observasi yang benar-benar terjadi/actual dengan frekuensi
harapan. Frekuensi observasi, nilainya didapat dari hasil percobaan, sedangkan
frekuensi harapan nilainya dapat dihitung secara teoritis. Statistik distribusi
chi square digunakan dalam banyak
hal. Mulai dari pengujian proporsi data multinom, menguji kesamaan rata-rata
poisson serta pengujian hipotesis (Suryo, 1986). Teori kemungkinan dapat dicari
dengan uji chi square yang peranannya
sangat
penting dalam mempelajari genetika. Ilmu
genetika, kemungkinan ikut mengambil peranan penting, misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari
induk/orang tua ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon,
berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai
macam kombinasi (Suryo, 1986).
Selain bermanfaat untuk bidang genetika, beberapa manfaat lain dari uji chi-kuadrat secara umum adalah:
1.
Menguji kesamaan rata-rata distribusi
Poisson;
2.
Menguji independen antara dua faktor di
dalam daftar kontingensi B x K
3.
Menguji proporsi untuk data multinom;
4.
Menguji kesesuaian antara data hasil
pengamatan dengan model distribusi dari mana data itu diduga di ambil, dan
5.
Menguji model distribusi berdasarkan
data hasil pengamatan (Surjadi,
1989).
Metode
pengujian yang digunakan selain
metode Chi -Square adalah metode Uji Fisher.
Uji Fisher merupakan uji yang
digunakan untuk melakukan analisis pada dua sampel independen yang jumlah
sampelnya relatif kecil (biasanya kurang dari 20) dengan skala data nominal
atau ordinal. Kemudian data diklasifikasikan kedalam tabel kontingesi 2 x 2.
Uji ini juga dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti uji Chi-Square jika nilai harapan dari
sel pada tabel ada yang kurang dari 5% (Suryati, 2011). Praktikum acara
teori peluang ini menggunakan uji Chi-Square
dikarenakan kita menggunakan nilai X table sebesar 5%, sedangkan uji Fisher digunakan jika X table kurang dari 5%. Hal tersebut sesuai
dengan Suryati (2011) yang menyatakan Uji Fisher ini juga dapat
dijadikan sebagai alternatif pengganti uji Chi-Square
jika nilai harapan dari sel pada tabel ada yang kurang dari 5%. Berdasarkan fakta diatas
bahwa Uji Fisher digunakan untuk
melakukan analisis pada dua sampel independen yang jumlah sampelnya
relatif kecil (biasanya kurang dari 20), sehingga bisa saya ambil kesimpulannya
mengenai pengujian karakter terutama karakter fenotipe pada tanaman tidak hanya
dua karakter saja yang diujikan, bisa tiga sifat beda bahkan lebih banyak sifat
beda, hal ini lah yang menyebabkan sehingga uji chi square digunakan dalam pengujian karakter
Faktor
yang menyebabkan hasil pengujian dapat menjadi signifikan atau tidak signifikan
adalah apabila nilai X2 hitung lebih kecil dari nilai X2
tabel maka hasil pengujian signifikan (pengujian sesuai dengan perbandingan).
Sedangkan apabila nilai X2 hitung lebih besar dari nilai X2
tabel maka hasil pengujian tidak signifikan (pengujian tidak sesuai dengan
perbandingan). Berdasarkan nilai Signifikansi, kita bisa mengambil simpulan
atas hipotesis :
H0 = Tidak ada
hubungan (korelasi) antara dua variabel.
H1 = Ada
hubungan (korelasi) antara dua variabel.
Uji
dilakukan dua sisi / arah / tailed (ekor).
Dasar
pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas menggunakan kriteria :
– Jika
probabilitas > 0,05 (atau 0,01), maka H0 diterima.
– Jika
probabilitas < 0,05 (atau 0,01), maka H0 ditolak.
Percobaan
yang dilakukan dapat besifat signifikan dan tidak signifikan. Percobaan
bersifat signifikan apabila nilai X2 hitung lebih kecil daripada
nilai X2 tabel. Jika pengujian tidak signifikan apabila nilai X2
hitung lebih besar daripada X2 tabel. Signifikan berarti
pengujian yang dilakukan sesuai dengan perbandingan. Sedangkan apabila
percobaan besifat tidak signifikan berarti percobaan yang dilakukan tidak
sesuai dengan perbandingan. Faktor yang menyebabkan pengujian bersifat
signifikan dan tidak signifikan dalam kegiatan praktikum ini adalah ketelitian,
kecermatan dan dan terlalu tergesa-gesa dalam melakukan percobaan (pelemparan
koin). Tindakan yang tidak teliti, tidak cermat dan terlalu tergesa-gesa
membuat data yang dihasilkan menjadi tidak akurat dan percobaan akan berpeluang
besar mengarah kepada sifat yang tidak signifikan (tidak sesuai dengan
perbandingan) (Setiadi, 2016).
Pengujian
yang dilakukan pada praktikum teori kemungkinan genetika tumbuhan adalah
pengujian yang menggunakan uji chi square
dengan X tabel 5%. Penggunaan X tabel 5% bertujuan agar percobaan yang
dilakukan memiliki peluang yang lebih besar untuk bersifat signifikan (sesuai
dengan perbandingan). Penggunaan X tabel 5% berarti percobaan yang dilakukan
dapat di percaya datanya dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan
sebesar 5%. Penggunaan X table 5% dalam kegiatan penelitian di bidang pertanian
juga diperbolehkan karena apabila pecobaan itu gagal tidak berdampak kepada
manusia langsung. Hal ini berbeda dengan kegiatan penilitian di bidang
kesehatan yang berhubungan langsung dengan manusia. Bidang kesehatan biasanya menggunakan X
tabel
lebih kecil dari 5%, biasanya sebesar 1 %. Hal ini dikarenakan, kegiatan
penelitian tersebut nantinya akan berdampak langsung dengan manusia (nyawa
manusia) (Dixon, 1991). Hasil praktikum yang diperoleh diketahui
bahwa pengujian seluruhnya signifikan, artinya uji yang diakukan hasilnya
sesuai dengan teori kemungkinan.probabilitas.
Praktikum
probabilitas ini dilaksanakan dengan melemparkan mata uang logam (koin). Praktikum
ini dilakukan dengan tujuan untuk memahami prinsip-prinsip probabilitas (teori
kemungkinan) sekaligus membuktikan teori yang melandasi ilmu genetika. Teori probabilitas berkembang dari
permainan peluang yang dilakukan oleh penjual untuk memperkirakan peluang
keuntungannya. Beberapa dasar mengenai teori kemungkinan yang perlu diketahui
adalah besarnya kemungkinan atas terjadinya suatu yang diinginkan ialah sama
dengan perbandingan antara sesuatu yang di inginkan itu terhadap
keseluruhannya. Penggunaan teori kemungkinan memungkinkan untuk menduga
kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut.
Kemungkinan peristiwa yang diharapkan adalah perbandingan dari peristiwa yang
di harapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu
obyek (Dwijoseputro, 1977).
Berdasarkan
kegiatan praktikum diperoleh hasil sebagai berikut: uji menggunakan satu keping
uang logam dengan lima puluh kali ulangan dan seratus kali ulangan. Pada
pengujian dengan lima puluh kali ulangan dilakukan pelemparan koin sehingga didapat data untuk angka (A) sebanyak 24 kali muncul, pada gambar (G)
diperoleh sebanyak 26 kali muncul, kemudian dimasukkan ke dalam rumus tabel
analisis chi square
bahwa nilai X2 hitungan sebesar 3,48 hasil bahwa nilai x2 0,02. Jadi, X2 hitung < x tabel. Kesimpulannya
bahwa hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan). Pada pengujian
dengan seratus kali ulangan dilakukan
pelemparan koin sehingga didapat data untuk angka-angka (AA) sebanyak 45 kali muncul, pada gambar (G)
diperoleh sebanyak 55 kali muncul, kemudian dimasukkan ke dalam rumus tabel
analisis chi square
bahwa nilai X2 hitungan sebesar 3,48 hasil bahwa nilai x2
0,81. Jadi, X2 hitung < x
tabel. Kesimpulannya bahwa hasil pengujian signifikan (sesuai dengan
perbandingan).
Uji
menggunakan dua keping uang logam dengan lima puluh kali ulangan dan seratus
kali ulangan. Pada pengujian dengan lima puluh kali ulangan dilakukan pelemparan koin sehingga didapat data untuk angka-angka (AA) sebanyak 13 kali muncul, pada angka dan gambar (AG)
diperoleh sebanyak 29 kali muncul, dan untuk gambar-gambar (GG) diperoleh 8 kali muncul, kemudian dimasukkan ke dalam rumus tabel
analisis chi square
bahwa nilai X2 hitungan sebesar 5,99 hasil bahwa nilai x2
2,28. Jadi, X2 hitung < x
tabel. Kesimpulannya bahwa hasil pengujian signifikan (sesuai dengan
perbandingan). Pada pengujian dengan seratus kali ulangan dilakukan pelemparan koin sehingga didapat data untuk angka-angka (AA) sebanyak 29 kali muncul, pada angka dan gambar (AG)
diperoleh sebanyak 49 kali muncul, dan untuk gambar-gambar (GG) diperoleh 22 kali muncul, kemudian dimasukkan ke dalam rumus tabel
analisis chi square
bahwa nilai X2 hitungan sebesar 5,99 hasil bahwa nilai x2 1,02. Jadi, X2 hitung < x tabel.
Kesimpulannya bahwa hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan).
Uji
menggunakan tiga keping uang logam dengan lima puluh kali ulangan dan seratus
kali ulangan. Pada pengujian dengan lima puluh kali ulangan dilakukan pelemparan koin sehingga didapat data untuk angka-angka-angka (AAA) sebanyak 5 kali muncul, pada angka-angka-gambar (AAG) diperoleh sebanyak 22 kali muncul, untuk angka-gambar-gambar (AGG) diperoleh 21 kali muncul, dan untuk gambar-gambar-gambar (GGG) diperoleh 2 kali muncul, kemudian dimasukkan ke dalam rumus tabel analisis chi square bahwa nilai X2
hitungan sebesar 7,81 hasil bahwa nilai x2 3,97. Jadi, X2 hitung < x tabel.
Kesimpulannya bahwa hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan).
Pada pengujian dengan seratus kali ulangan dilakukan pelemparan koin sehingga didapat data untuk angka-angka-angka (AAA) sebanyak 11 kali muncul, pada angka-angka-gambar (AAG) diperoleh sebanyak 34 kali muncul, untuk angka-gambar-gambar (AGG) diperoleh 44 kali muncul, dan untuk gambar-gambar-gambar (GGG) diperoleh 11 kali muncul, kemudian dimasukkan ke dalam rumus tabel analisis chi square bahwa nilai X2
hitungan sebesar 7,81 hasil bahwa nilai x2 1,8. Jadi, X2 hitung < x tabel.
Kesimpulannya bahwa hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan).
Suatu
hipotesis dapat diterima atau ditolak tergantung pada perbandingan besarnya
nilai X2 hitungan dengan nilai X2 tabelnya. Suatu
hipotesis akan diterima apabila nilai X2 hitungnya lebih besar
dibandingkan dengan nilai X2 tabelnya dan sebaliknya. Sesuai dengan (Walker,R.2003) yang menyatakan Uji yang
digunakan untuk menganalisa H0 diterima atau ditolak dinamakan uji Chi-square merupakan suatu pengukuran
penyimpangan dan suatu hasil pengamatan yang dibandingkan dengan angka-angka yang
diharapkan secara hipotesa, diterima atau ditolaknya suatu hipotesa ditentukan
oleh X2 hitung. Apabila X2 hitung
nilainya lebih kecil dari X2 tabel, maka hipotesanya diterima.
Sebaliknya bila nilai X2 hitung besar dari X2 tabel,
berarti hipotesanya ditolak.
I.
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum yang dilakukan
dapat disimpulkan
bahwa:
1.
Probabilitas atau kemungkinan adalah suatu nilai
diantara 0 dan 1 yang menggambarkan besarnya kesempatan akan muncul suatu hal
atau kejadian, atau kemustahilan
pada kondisi tertentu.
2.
Uji yang digunakan untuk menganalisa H0
diterima atau ditolak dinamakan uji Chi-square
merupakan suatu pengukuran penyimpangan dan suatu hasil pengamatan yang
dibandingkan dengan angka-angka yang diharapkan secara hipotesa, diterima atau ditolaknya suatu hipotesa
ditentukan oleh X2 hitung.
B. Saran
Pelaksanaan
praktikum harus dilakukan dengan teliti, cermat, dan jangan tergesa-gesa supaya mendapatkan hasil
yang signifikan yaitu data dapat diterima karena sesuai dengan perbandingan.
DAFTAR
PUSTAKA
Crowder L. V. 1988. Genetika Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Dixon, Wilfrid. 1991. Pengantar Analisis Statistik. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Dwijoseputro, D.
1977. Pengantar Genetika. Bharata: Jakarta.
Elrod, S dan Wiliam Stansfield.2010. Genetika Edisi
Keempat. Erlangga: Jakarta.
Enimaria, Linda dkk. 2013. Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Sosial Anak Usia 5 Tahun Di Tk
Tunas Bhakti Manado. Ejournal Keperawatan (E-Kp) Vol 1. No1. 2-8
Pay, C.
Anna. 1987. Dasar-dasar Genetika, Terjemahan oleh M. Affandi. Erlangga:
Jakarta.
Ruyani, A
2011. Genetika. Universitas Bengkulu: Bengkulu.
Setiadi, Budi dan Miftahul Mushlih. 2016. Pola
Pewarisan Kaki Rengket Secara Autosomal Resesif Dan Koefisien Inbreeding Pada
Ayam Pelung Di Cianjur(The
Autosomal Recessive In Crooper Toes Inherritance Pattern And Inbreeding Coefficient In
Pelung Chicken At Cianjur. Jurnal Veteriner Vol. 17 No. 2 : 218-225.
Surjadi. 1989. Pendahuluan
Teori Kemungkinan Dan Statistika. Penerrbit ITB: Bandung.
Suryati, Dotti. 2011.
Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Lab.
Agronomi Universitas Bengkulu: Bengkulu.
Suryo. 1984. Genetika. Gadjah Mada University Press:Yogyakarta.
Suryo. 1986. Genetika. Gadjah Mada University:Yogyakarta.
Suryo . 2004. Genetika. Gadjah Mada University:Yogyakarta.
Walker, R. 2003. Seri Pengetahuan Gen dan DNA.
Erlangga: Jakarta.
Yatim, W. 1991. Genetika. Tarsito Press: Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar