LAPORAN PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI
ACARA 3
PENGAMATAN
SUHU TANAH PADA LAHAN SAWAH, TEGALAN, KEBUN CAMPUR, DAN KEBUN RUMPUT GAJAH
Maratus Sholihah
NIM : A1DO15073
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2016
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agroklimatologi merupakan ilmu yang
mempelajari mengenai iklim dan cuaca kaitannya dalam bidang pertanian.
Pengamatan mengenai cuaca ikilm sangat diperlukan dalam dunia pertanian, karena
iklim dan cuaca memiliki peranan yang penting, misalnya dalam menentukan
tanaman yang akan ditanam dan masa tanam agar hasil yang diperoleh dapat
maksimal.
Dalam
pengamatan agroklimatologi, pengamatan mengenai suhu sangatlah penting. Karena
suhu merupakan unsur iklim dan cuaca yang sangat berpengaruh. Pengamatan suhu
untuk agroklimatologi umunya adalah suhu tanah dan suhu udara. Suhu tanah
adalah derajat dari energi kinetik pergerakan molekul-molekul tanah. Pada
setiap jenis lahan, tentu memiliki suhu tanah yang berbeda-beda. Pengamatan
suhu tanah dalam praktikum agroklimatologi sangat penting, karena suhu tanah
sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman pada suatu lahan. Pengaruh suhu tanah
terhadap tanaman yaitu pada :
1. Perkecambahan
biji
2. Aktivitas
mikroorganisme
3. Perkembangan
penyakit tanaman
1.
Oleh
karena itu praktikum mengenai pengamatan suhu tanah perlu dilakukan oleh
mahasiswa-mahasiswa pertanian, utamanya penerapannya pada lahan yang
berbeda-beda.
B. Tujuan
1. Mengetahui
suhu tanah lahan sawah, tegalan, kebun campur, kebun rumput gajah pada
kedalaman 5 cm, 25 cm, 50 cm, 75 cm, 100 cm setiap jam selama dua hari.
2.
Mengetahui
besarnya dan saat (waktu) suhu tanah maksimum dan minimum pada kedalaman 5 cm,
25 cm, 50 cm, 75 cm, 100 cm.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Suhu
merupakan karakteristik inheret, dimilkiki oleh suatu benda yang
berhubungan dengan panas dan energi. Jika panas dialirkan pada suatu benda,
maka suhu benda tersebut akan meningkat, sebaliknya suhu benda tersebut akan
turun jika benda yang bersangkutan kehilangan panas. Suhu merupakan ukuran relatif dari kondisi termal yang
dimiliki oleh suatu benda(Lakitan, 2002).
Suhu
tanah dipengaruhi oleh jumlah serapan radiasi matahari oleh permukaan bumi.
Pada siang hari suhu permukaan tanah akan lebih tinggi dibandingkan suhu pada
lapisan tanah yang lebih dalam. Hal ini juga disebabkan karena permukaan tanah
yang akan menyerap radiasi matahari secara langsung pada siang hari tersebut,
kemudian bau dirambatkan ke lapisan tanah yang lebih dalam secara konduksi.
Sebaliknya, pada malam hari, permukaan tanah akan kehilangan panas terlebih
dahulu, sebagai akibatnya suhu pada permukaan tanah akan lebih rendah
dibandingkan dengan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam. Pada malam hari panas
akan merambat dari lapisan tanah yang lebih dalam menuju ke permukaan(Lakitan,
2002).
Karena
pola tingkah laku perambatan panas tersebut, maka fluktuasi suhu tanah akan
tinggi pada permukaan dan akan semakin kecil dengan bertambahnya kedalaman.
Suhu tanah maksimum pada permukaan tanah akan tercapai pada saat intensitas
radiasi matahari mencapai maksimum, tetapi untuk lapisan yang lebih dalam, suhu
maksimum tercapai beberapa waktu kemudian. Semakin lama untuk lapisan tanah
yang lebih dala. Hal ini disebabkan karena dibutuhkan waktu untuk perpindahan
panas dari permukaan ke lapisan-lapisan tanah tersebut(Lakitan, 2002).
Pengukuran
suhu suatu benda pada dasarnya merupakan pengukuran tidak langsung. Pada proses
pengukuran, umumnya terjadi perpindahan panas dari benda yang akan diukur
suhunya ke alat pengukur shu atau sebaliknya. Suhu yang terbaca pada alat
pengukur merupakan suhu setelah terjadi kesetaraan (equilibrium) suhu antara
benda yang diukur dengan alat pegukur suhu(Lakitan, 2002).
Alat
pengukur suhu disebut termometer. Termometer pada dasarnya merupakan
instrumen yang terdiri dari bahan yang
perubahan sifat fisiknya karena perubahan suhu dapat mudah diukur. Sifat fisik
yang berubah tersebut dapat berupa perubahan volume gas atau cairan, pemuaian
logam, perubahan daya hantar, atau sifat fiik lainnya. Masing-masing jenis
termometer memiliki skala yang berbeda, oleh sebab itu perlu dikalibrrasi
dengan termometer yang dijadikan patokan. Termometer yang dijadikan patoan
adalah termometer tahanan platina(Lakitan, 2002).
Suhu
tanah diukur dengan termometer tanah, yakni termometrer air raksa yang ujungnya
dibengkokkan dan dimasukkan kedalam tanah pada posisi yang sesuai dengan
kedalaman yang akan diukur. Termometer air raksa yang dibengkokkan ini
digunakan untuk mengukur suhu tanah sampai kedalaman 50 cm. Untuk lapisan tanah
yang lebih dalam, termometer ditempatkan dalam tabung baja. Tabung baja
tersebut digunakan sebagai pelindung termometer dan untuk memudahkan proses
pemasukan dan pengeluaran termometer sampai pada kedalaman yang dikehendaki(Lakitan,
2002).
Pengukuran
suhu tanah pada lapisam atas perlu dilkukan lebih intensif dan pada interval kedalaman yang lebih kecil,
karena fluktuasi suhu tanah lebih besar dan perubahan suhu yang berlangsung
lebih cepat pada lapisan atas tanah tersebut. Berdasarkan pertimbangan ini World
Meteorogycal Organization merekomendasikan pengukuran suhu tanah pada kedalaman
5, 10, 20, 50, dan 100 cm (Lakitan, 2002).
Suhu
dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala
tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah
derajat celsius, sedangkan di Inggris dan beberapa negara lainnya dinyatakan
dengan satuan Fahrenheit(Gunarsih, 1988).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi suhu di permukaan bumi :
1. Jumlah
radiasi yang diterima
2. Pengaruh
daratan atau lautan
3. Pengaruh
ketinggian tempat
4. Pengaruh
angin secara tidak langsung
5. Pengaruh
panas laten
6. Penutup
tanah
7. Tipe
tanah
8. Pengaruh
sudut datang sinar matahari(Gunarsih, 1988).
Suhu
tanah juga sangat berpengaruh ada tanaman, pengukuran biasanya dilakukan pada
kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100 cm. Pengaruh suhu tanah terhadap
tanaman yaitu pada :
1. Perkecambahan
biji
2. Aktivitas
mikroorganisme
3. Perkembangan
penyakit tanaman
Faktor
yang mempengaruhi suhu tanah yaitu
faktor luar (eksternal) dan faktor dalam (internal). Faktor eksternal yaitu
radiasi matahari, keawanan curah hujan, angin, dan kelembaban udara. Sedangkan
faktor internalnya yatu tekstur tanh, struktur dan kadar air tanah, kandungan bahan organik, dan
warna tanah (Gunarsih, 1988).
Distribusi
suhu didalam tanah tergantung pada beberapa faktor, diantaranya konduktivitas
panas, kapasitas, panas dan warna tanah. Karena penjalarannya panas kedalam
tanah memrlukan waktu, maka suhu tanah pada setiap kedalaman yang lebih dalam
mengalami keterlambatan(Tjasyono, 2004).
Pada
umumnya suhu tanah rata-rata lebih besar daripada suhu atmosfer
disekelilingnya. Hal ini disebabkan oleh penyimpanan panas didalam tanah lebih lama daripada di
udara. Suhu tanah yang tertutup tanaman lebih kecil daripada suhu tanah gundul
karena tanaman memerlukan energi untuk transpirasi(Tjasyono, 2004).
Fluktuasi
suhu tanah bergantung pada kedalaman tanah. Makin dalam lapisan tanah, maka
makin kecil fluktuasi suhu sampai pada kedalaman redaman. Kedalaman redalaman
adalah kedalaman tanah dengan amplitudo gelombang suhu pada kedalaman ini sama
dengan e-1 kali nilai amplitudo gelombang permukaan. Kedalaman
rendaman tergantung pada difusivitas panas tanah dan bergantung pada daur suhu
tanah(Tjasyono, 2004).
Suhu
adalah ukuran dari energi kinetik yang dihasilkan oleh adanya aktivitas
pergerakan molekul yang dihasilkan oleh suatu benda, biasanya dinyatakan dengan
satuan 0C/0F/0K(Hadisusanto, 2011).
III.
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan terdiri dari borang
pengamatan, alat pencatat, lahan sawah, tegalan, lahan rumput gajah, lahan
rumput campur.
Alat yang digunakan adalah termometer,
lubang-lubang berparalon, dan payung.
B.
Prosedur
Kerja
1. Disiapkan
tempat pengamatan suhu tanah pada masing-masing penggunaan lahan dengan cara
membuat lubang(membor) tanah sedalam 5, 25, 50, 75, dan 100 cm dan dipasang
paralon pada lubang tersebut supaya tidak tertimbun tanah
2. Diletakkan
termometer pada masing-masing lubang tanah dimasing-masing. Dihindarkan
termometer dari injakkan kaki
3. Dicatat
suhu tanah setiap jam selama dua hari(borang pengamatan dibagikan ketika
praktikum). Sebelum mencatat lakukan latihan kecil pembacaan skala termometer
supaya kesalahan pembacaan tidak besar, karena ada waktu jeda antara mengambil
termometer dan pembacaan, mengingat termometer tidah dirancang khusus untuk
pengamatan suhu tanah.
4. Dibuat
grafik hubungan antara suhu tanah (sumbu y) dan waktu (sumbu x) setiap keadaan
tanah. Kemudian ditentukan waktunya dan besarnya suhu maksimum dan minimum.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Praktikum
B.Pembahasan
Suhu
dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala
tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah
derajat celsius, sedangkan ada beberapa negara yang dinyatakan dengan satuan
Fahrenheit(Gunarsih,1988).
Suhu
merupakan ukuran relatif dari kondisi termal yang dimiliki oleh suatu benda.
Suh merupakan karakteristik inheret, dimiliki
oleh suatu benda yang berhubungan dengan panas dan energi. Jika panas dialirkan
pada suatu benda, maka suhu benda tersebut akan meningkat. Sebaliknya suhu
benda tersebut akan turun jika benda yang bersangkutan kehilangan
panas(Lakitan, 2002).
Pada
umumnya suhu tanah rata-rata lebih besar daripada suhu atmosfer
disekelilingnya. Hal ini disebabkan oleh penyimpanan panas di dalam tanah
lebih lama daripada di udara. Suhu tanah
yang tertutup tanaman lebih kecil daripada suhu tanah gundul karena tanaman
memerlukan energi untuk transpirasi(Tjasyono, 2004).
Suhu
tanah berperan penting dalam perkecambahan dan pertumbuhan tanaman tingkat
tinggi, aktivitas organisme tanah, pelapukan, dekomposisi dan humifikasi bahan
organik, struktur, air tanah, udara tanah. Sumber panas tanah berasal dari
radiasi atau pancaran matahari dan konduksi dari dalam bumi. Sementara itu
perubahan suhu dapat ditahan dengan adanya lengas tanah, penutupan tanah ( mulsa
& vegetasi ), awan/salju, adanya lereng/kemiringan tanah(Deibiji,2013).
Pengamatan
suhu dilakukan di empat lahan yaitu lahan kebun campur, lahan sawah, tegalan,
dan kebun rumput gajah menggunakan termometer dengan kedalaman 5, 25, 50, 75,
dan 100 cm. Pengamatan dilakukan 3 hari 2 malam. Berdasarkan grafik data yang
diperoleh diketahui :
1. Suhu
tanah maksimum pada kedalaman 5 cm terdapat di lahan rumput gajah dengan suhu
sebesar 350C, sedangkan suhu minimum terdapat dilahan tegalan dengan
suhu sebesar 210C.
2. Suhu
tanah maksimum pada kedalaman 25 cm terdapat di lahan sawah dengan suhu sebesar
310C, sedangkan suhu minimum terdapat dilahan kebun campur dengan
suhu sebesar 25,50C.
3. Suhu
tanah maksimum pada kedalaman 50 cm terdapat di lahan rumput gajah dan sawah
yaitu sebesar 290C, Sedangkan suhu minimum terdapat pada lahan
tegalan dan rumput gajah yaitu sebesar 260C.
4. Suhu
tanah maksimum pada kedalaman 75 cm terdapat di lahan sawah yaitu sebesar 300C,
sedangkan suhu minimum terdapat pada tegalan yaitu sebesar 230C.
5. Suhu tanah maksimum pada kedalaman 100 cm terdapat
di lahan sawah dengan suhu 300C, sedangkan suhu minimum terdapat
pada lahan rumput gajah dengan suhu sebesar 250C.
6. Pengamatan
lahan sawah suhu maksimum terdapat pada kedalaman 25 cm dengan suhu 310C,
sedangkan suhu minimum terdapat pada kedalaman 50 cm dengan suhu 270C.
7. Pengamatan
lahan tegalan suhu maksimum terdapat pada kedalaman 100 cm dengan suhu 290C,
sedangkan suhu minimum terdapat pada kedalaman 75 cm dengan suhu 240C.
8. Pengamatan
lahan kebun campur suhu maksimum terdapat pada kedalaman 50 cm dengan suhu 280C,
sedangkan suhu tanah minimum ada di kedalaman 75cm dan 100 cm dengan suhu 25,50C.
9. Pengamatan
lahan rumput gajah suhu maksimum terdapat pada kedalaman 100 cm dengan suhu 290C,
sedangkan suhu tanah minimum terdapat
pada kedalaman 100 cm dengan suhu 250C.
Hal
tersebut disebabkan karena pada lahan rumput gajah terdapat banyak vegetasi
rumput gajah, sedangkan pada lahan tegalan hanya terdapat rumput-rumput pendek.
Dengan banyaknya vegetasi, terutama yang berukuran besar menyebabkan suhu
dilingkungan tersebut terkuras karena digunakan dalam proses transpirasi,
fotosintesis oleh tanaman.
Sedangkan
berdasarkan literatur, panas yang diterima oleh permukaan tanah diteruskan
kdalam lapisan tanah yang lebih dalam melalui konduksi. Panas yang dijalarkan
akan memerlukan waktu. Makin lama pemanasan permukaan tanah maka makin dalam
pula suhu permukaan akan terasa ke lapisan tanah yang lebih
dalam(Tjasyono,2004).
DAFTAR PUSTAKA
Deibiji DP, dkk. 2013. Analisis Suhu Tanah di Kawasan Wisata Alam Danau Linow Sulawesi Utara.
J.Ind.Tour.Dev.Std.,Vol.1,No.2
Gunarsih, Ance. 1988. Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah
dan Tanaman. Bina Aksara : Jakarta
Hadisusanto,
Nugroho. Aplikasi Hidrologi. Jogja
Mediautama: Yogyakarta
Lakitan Bunyamin. 2002. Dasar-Dasar Klimatologi. Raja Grafindo
Persada: Jakarta
Tjasyono,
Bayong. 2004. Klimatologi. ITB Press:
Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar