Selasa, 03 Januari 2017

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN ACARA II TEORI KEMUNGKINAN



LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA TUMBUHAN

ACARA II
TEORI KEMUNGKINAN



 


Oleh    :
Nama                    : Maratus Sholihah
NIM                      : A1D015073
Rombongan         : 3
Pj Asisten             : Thalya Dwi M






KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2016

I.       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
       


          Konsep peluang secara umum merupakan teori yang didasarkan pada himpunan peristiwa yang berkemungkinan sama, atau sebagai frekuensi relative, atau seperti penentuan subjektif taruhan yang adil. Arti intuitif, peluang dihubungkan pada himpunan peristiwa yang mempunyai kemungkinan sama. Suatu keadaan yang dapat dibandingkan terjadinya, jika digunakan tabel bilangan acak untuk memilih sesuatu. Peluang juga merupakan suatu frekuensi relative peristiwa tertentu dalam barisan percobaan yang sangat panjang. Sebagai contoh, dalam pelantunan uang logam, umumnya kita mengharap muka atau belakang mempunyai kemungkinan muncul yang sama. Ini berdasarkan pada kenyataan bahwa uang logam mempunyai 2 sisi, dan jika uang logam seimbang (atau jujur) dilantunkan berulang kali akan muncul muka dengan frekuensi hampir sama dengan frekuensi muncul belakang.

          Mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi – deviasi dari nilai – nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas). Metode chi-kuadrat adalah cara yang dapat kita pakai untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan-persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Cara ini seorang ahli genetika dapat menentukan suatu nilai kemungkinan untuk menguji hipotesis itu. Oleh karena itu, mempelajari teori peluang dengan metode chi square perlu dilakukan melalui praktikum ini, sehingga mahasiswa mampu berlatih menggunakan uji  dan dapat menggunakannya kembali untuk persilangan yang sesungguhnya.




B.     Tujuan



Tujuan dari paraktikum ini yaitu untuk mengetahui dan berlatih menggunakan uji  dan dapat menggunakannya 
 kembali untuk persilangan yang sesungguhnya.


I.       TINJAUAN PUSTAKA
Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menetukan nisbah yang diharapkan dari persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori 9n memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan dioerolaehnya suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut. (Crowder, 1988). Dibandingkan dengan individu, populasi merupakan unit studi yang lebih sesuai untuk mempelajari proses perhitungan variasi morfologfi dan frekuensi gen. Keterikatan genetika pada proses evolusi sangat diperlukan untuk mempertimbangkan frekuensi alel pada populasi. Hal tersebut menjadi latar belakang munculnya disiplin ilmu genetika populasi. (Pay, C. Anna. 1987).
Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Probabilitas dapat pula digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada. Sehubungan dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya (Suryo, 1984). Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari peristiwa yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu obyek (Yatim, 1991).
Probabilitas adalah kemungkinan peristiwa yang diharapkan, artinya antara yang diharapkan itu dengan peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek. Sebagai contoh kita dapat melemparkan mata ang, maka kemungkinan yang akan terjadi: uang dengan permukaan huruf atau dengan permukaan gambar. Apabila mata uang dilempar beberapa kali diharapkan hasil lemparan tersebut ½ nya huruf dan ½ nya gambar. Aplikasi dari probabilitas ini dapat dihubungkan dengan pembastaran atau sifat tanda beda. Apabila XY menghasilkan sel kelamin, ½ nya akan membentuk gamet yang mengandung X dan Y saja (Ruyani, A. 2011).
Ilmu genetika teori kemungkinan ikut berperan penting, misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk/orang tua/parental ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, bekumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi. Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dan ketidaksaman demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajad bebas). Uji ini dikennal sebagai uji X2 (Chi Square Test). Uji chi-kuadrat atau chi-square digunakan untuk menguji homogenitas varians beberapa populasi atau merupakan uji yang dapat mengubah deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang dan harus memperhatikan besarnya sampel dan besarnya peubah (derajat bebas) (Surjadi. 1989).  
Kisaran probability adalah dari 0 sampai 1. Suatu kejadian yang pasti akan terjadi mempunyai probabilitas 1, sedangkan suatu kejadian yang pasti tidak akan terjadi mempunyai probability 0. Koin yang kedua sisinya adalah gambar, probabilitas untuk mendapatkan sisi gambar adalah satu dan probabilitas untuk mendapatkan sisi angka adalah 0.  Koin normal (sisi angka dan sisi gambar), peluang mendapatkan sisi gambar adalah ½ dan peluang lemparan sisi angka adalah ½ (Elrod. 2010).  
I.       METODE PRAKTIKUM
A.    Bahan dan Alat
          Bahan yang di gunakan pada praktikum ‘Teori Kemungkinan’ adalah mata uang logam dan lembar pengamatan. Alat yang di gunakan adalah uang logam, kalkulator dan alat tulis.

B.     Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum acara 2 yaitu :
1.      Satu keping uang mata logam di lempar ke atas, lalu dicatat hasilnya (angka atau gambar).  Pelemparan dilakukan 50x dan 100x.  Hasilnya dianalisis dengan uji .
2.      Kasus 2 keping uang logam dilakukan hal yang sama yang di lempar sekaligus serta kasus 3 keping uang logam yang dilempar sekaligus.
3.      Semua data dicatat pada lembar pengamatan yang akan disediakan pada saat pelaksanaan praktikum, sedangkan hasil analisis dapat ditulis pada lembar  yang tersedia dalam diktat.
 


I.         HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
Tabel 1.Uji x2  menggunakan 1 keping uang logam 50 ulangan

Karakteristik yang diamati
Jumlah Total
A
G
Observasi (O)
24
26
50
Harapan (E)
½ x 50 = 25
½ x 50 = 25
50
(|O-E|- ½ )2
(|24-25|- ½ )2 = ¼
(|25-26|- ½ )2 = ¼
½
(|O-E|- ½ )2/ E
(|24-25|- ½ )2 /25
(|25-26|- ½ )2 /25
0,02
X2
0,01
0,01
0,02
Perhitungan :
A         : 24
G         : 26
Nilai x tabel= 3,48
X hitung < x tabel= 0,02<3,48
Kesimpulan :
 jadi hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan)

Tabel 2. Uji x2 menggunakan 1 keping uang logam 100 ulangan

Karakteristik yang diamati
Jumlah Total
A
G
Observasi (O)
45
55
100
Harapan (E)
½ x 100 = 50
½ x 100 = 50
100
(|O-E|- ½ )2
(|50-45|- ½ )2 = 20,25
(|55-50|- ½ )2 = 20,25
40,5
(|O-E|- ½ )2/ E
(|50-45|- ½ )2 / 50
(|55-50|- ½ )2 / 50
0,81
X2
0,405
0,405
0,81
Perhitungan :
A         : 45
G         : 55
Nilai x tabel= 3,48
X hitung < x tabel= 0,81<3,48
Kesimpulan :
Jadi hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan)

Tabel 3.Uji x2 menggunakan 2 keping uang logam 50 ulangan

Karakteristik yang diamati
Jumlah total
AA
AG
GG
Observasi (O)
13
29
8
50
Harapan (E)
¼ X 50 = 12,5
2/4 X 50 = 25
¼ X 50 = 12,5
50
(|O-E|)2
(|12,5-13|)2  =16
(|25-29|)2 =16
(|12,4-18|)2 =20,25
36,5
(|O-E|)2/ E
(|12,5-13|)2/ 12,5
(|25-29|)2/ 25
(|12,4-18|)2/ 12,5
2,28
X2
2,20
2,64
1,62
2,28
Perhitungan :
AA      : 13
AG      : 29
GG      : 8
Nilai x tabel= 5,99
X hitung < x tabel=2,28<5,99
Kesimpulan :
Jadi hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan)

Tabel 4. Uji X2 menggunakan 2 koin dengan 100 kali ulangan.

Karakteristik yang diamati
Jumlah total
AA
AG
GG
Observasi (O)
29
49
22
100
Harapan (E)
100
(|O-E|)2
(29-25)2 = 42 = 16
(49-50)2 = -12 = 1
(22-25)2 = -32  =9
26
(|O-E|)2/ E
1,02
X2
1,02
Perhitungan :
AA      : 29
AG      : 49
GG      : 22
Nilai x tabel= 5,99
X hitung < x tabel=1,02<5,99
Kesimpulan : jadi hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan)
Tabel 5. Uji X2 menggunakan 3 koin dengan 50 kali ulangan.

Karakteristik yang diamati
Jumlah total
AAA
AAG
AGG
GGG
Observasi (O)
5
22
21
2
50
Harapan (E)
50
(|O-E|)2
1,56
10,56
5,06
18,06
35,24
(|O-E|)2/ E
0,25
0,56
0,27
2,89
3,97
X2
0,25
0,56
0,27
2,89
3,97
Perhitungan :
AAA   : 5
AAG   : 22
AGG   : 21
GGG   : 2
Nilai x tabel= 7,81
X hitung < x tabel=3,97<7,81
Kesimpulan : jadi hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan)
Tabel 6. Uji X2 menggunakan 3 koin dengan 100 kali ulangan.

Karakteristik yang diamati
Jumlah total
AAA
AAG
AGG
GGG
Observasi (O)
11
34
44
11
100
Harapan (E)
12,5
37,5
37,5
12,5
100
(|O-E|)2
2,25
12,25
42,25
2,25
59
(|O-E|)2/ E
0,18
0,32
1,12
0,18
1,8
X2
0,18
0,32
1,12
0,18
1,8
Perhitungan :
AAA   : 11
AAG   : 34
AGG   : 44
GGG   : 11
Nilai x tabel= 7,81
X hitung < x tabel=1,8<7,81
Kesimpulan : jadi hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan)
B. Pembahasan
Probabilitas adalah kemungkinan peristiwa yang diharapkan, artinya antara yang diharapkan itu dengan peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek. Sebagai contoh kita dapat melemparkan mata uang, maka kemungkinan yang akan terjadi: uang dengan permukaan huruf atau dengan permukaan gambar. Apabila mata uang dilempar beberapa kali diharapkan hasil lemparan tersebut ½ nya huruf dan ½ nya gambar. Aplikasi dari probabilitas ini dapat dihubungkan dengan pembastaran atau sifat tanda beda. Apabila XY menghasilkan sel kelamin, ½ nya akan membentuk gamet yang mengandung X dan Y saja (Ruyani, A. 2011).
Pendapat lain menurut Suryo (2004), probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Kemungkinan adalah suatu istilah untuk menunjukkan ketidak pastian, artinya segala sesuatu yang tidak pasti terjadi dapat juga akan terjadi walaupun mungkin juga tidak atau belum tentu terjadi. Kemungkinan merupakan harapan akan terjadinya suatu peristiwa, tidak sama untuk setiap peristiwa dan setiap waktu, oleh karena itu besarnya kemungkinan suatu peristiwa yang berbeda dapat sama dapat pula berbeda. Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui akan kebenarannya, hal ini diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada. Menurut Enimaria (2013), probabilitas atau peluang adalah suatu nilai diantara 0 dan 1 yang menggambarkan besarnya kesempatan akan muncul suatu hal atau kejadian pada kondisi tertentu. Bila nilai peluang 0 berarti kejadan tak pernah terjadi atau mustahil pada kondisi tertentu. Bila nilai peluang 0 berarti kejadian tak pernah atau mustahil terjadi, bila nilai peluang 1 maka kejadian tersebut dapat dikatakan selalu ada atau pasti terjadi.
Dixon (1991) menjelaskan probabilitas/peluang merupakan banyaknya kemungkinan-kemungkinan pada suatu kejadian berdasarkan frekuensinya. Jika ada a kemungkinan yang dapat terjadi pada kejadian A dan ada b kemungkinan yang dapat terjadi pada kejadian A, serta masing-masing kejadian mempunyai kesempatan yang sama dan saling asing, maka probabilitas/peluang bahwa akan terjadi a adalah: P (A) = a/a+b ; dan peluang bahwa akan terjadi b adalah: P (A) = b/a+b.
Pemuliaan tanaman merupakan kegiatan mengubah susunan genetik individu maupun populasi tanaman untuk suatu tujuan. Pemuliaan tanaman sangat identik dengan pembahasan mengenai genetika. ilmu genetika, Probabilitas/kemungkinan mempunyai peranan penting. Contoh dalam genetika pemindahan gen-gen dari orang tua atau induk ke gamet-gamet anakannya. Probabilitas/Kemungkinan ialah terjadinya suatu peristiwa diantara seluruh peristiwa yang mungkin terjadi.
Teori peluang berperan penting dalam ilmu genetika, misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk/orang tua/parental ke gamet-gamet anakan, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, Berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi. Evaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dan ketidaksaman yang terjadi oleh peluang. Uji tersebut harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas). Uji ini dikennal sebagai uji X2 (Chi Square Test). Uji chi-kuadrat atau chi-square digunakan untuk menguji homogenitas varians beberapa populasi
atau merupakan uji yang dapat mengubah deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang dan harus memperhatikan besarnya sampel dan besarnya peubah (derajat bebas) (Surjadi, 1989).  
Uji Chi Kuadrat adalah hasil pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi yang benar-benar terjadi/actual dengan frekuensi harapan. Frekuensi observasi, nilainya didapat dari hasil percobaan, sedangkan frekuensi harapan nilainya dapat dihitung secara teoritis. Statistik distribusi chi square digunakan dalam banyak hal. Mulai dari pengujian proporsi data multinom, menguji kesamaan rata-rata poisson serta pengujian hipotesis (Suryo, 1986). Teori kemungkinan dapat dicari dengan uji chi square yang peranannya sangat penting dalam mempelajari genetika. Ilmu genetika, kemungkinan ikut mengambil peranan penting, misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk/orang tua ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon, berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi (Suryo, 1986). Selain bermanfaat untuk bidang genetika, beberapa manfaat lain dari uji chi-kuadrat secara umum adalah:
1.    Menguji kesamaan rata-rata distribusi Poisson;
2.    Menguji independen antara dua faktor di dalam daftar kontingensi B x K
3.    Menguji proporsi untuk data multinom;
4.    Menguji kesesuaian antara data hasil pengamatan dengan model distribusi dari mana data itu diduga di ambil, dan
5.    Menguji model distribusi berdasarkan data hasil pengamatan (Surjadi, 1989).  
Metode pengujian yang digunakan selain metode Chi -Square adalah metode Uji Fisher. Uji Fisher merupakan uji yang digunakan untuk melakukan analisis pada dua sampel independen yang  jumlah sampelnya relatif kecil (biasanya kurang dari 20) dengan skala data nominal atau ordinal. Kemudian data diklasifikasikan kedalam tabel kontingesi 2 x 2. Uji ini juga dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti uji Chi-Square jika  nilai harapan dari sel pada tabel ada yang kurang dari 5% (Suryati, 2011). Praktikum acara teori peluang ini menggunakan uji Chi-Square dikarenakan kita menggunakan nilai X table sebesar 5%, sedangkan uji Fisher digunakan jika X table kurang dari 5%. Hal tersebut sesuai dengan Suryati (2011) yang menyatakan Uji Fisher  ini juga dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti uji Chi-Square jika  nilai harapan dari sel pada tabel ada yang kurang dari 5%. Berdasarkan fakta diatas bahwa Uji Fisher digunakan untuk melakukan analisis pada dua sampel independen yang  jumlah sampelnya relatif kecil (biasanya kurang dari 20), sehingga bisa saya ambil kesimpulannya mengenai pengujian karakter terutama karakter fenotipe pada tanaman tidak hanya dua karakter saja yang diujikan, bisa tiga sifat beda bahkan lebih banyak sifat beda, hal ini lah yang menyebabkan sehingga uji chi square digunakan dalam pengujian karakter
Faktor yang menyebabkan hasil pengujian dapat menjadi signifikan atau tidak signifikan adalah apabila nilai X2 hitung lebih kecil dari nilai X2 tabel maka hasil pengujian signifikan (pengujian sesuai dengan perbandingan). Sedangkan apabila nilai X2 hitung lebih besar dari nilai X2 tabel maka hasil pengujian tidak signifikan (pengujian tidak sesuai dengan perbandingan). Berdasarkan nilai Signifikansi, kita bisa mengambil simpulan atas hipotesis :
H0 = Tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel.
H1 = Ada hubungan (korelasi) antara dua variabel.
Uji dilakukan dua sisi / arah / tailed (ekor).                  
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas menggunakan kriteria :
– Jika probabilitas > 0,05 (atau 0,01), maka H0 diterima.
– Jika probabilitas < 0,05 (atau 0,01), maka H0 ditolak.
Percobaan yang dilakukan dapat besifat signifikan dan tidak signifikan. Percobaan bersifat signifikan apabila nilai X2 hitung lebih kecil daripada nilai X2 tabel. Jika pengujian tidak signifikan apabila nilai X2 hitung lebih besar daripada X2 tabel. Signifikan berarti pengujian yang dilakukan sesuai dengan perbandingan. Sedangkan apabila percobaan besifat tidak signifikan berarti percobaan yang dilakukan tidak sesuai dengan perbandingan. Faktor yang menyebabkan pengujian bersifat signifikan dan tidak signifikan dalam kegiatan praktikum ini adalah ketelitian, kecermatan dan dan terlalu tergesa-gesa dalam melakukan percobaan (pelemparan koin). Tindakan yang tidak teliti, tidak cermat dan terlalu tergesa-gesa membuat data yang dihasilkan menjadi tidak akurat dan percobaan akan berpeluang besar mengarah kepada sifat yang tidak signifikan (tidak sesuai dengan perbandingan) (Setiadi, 2016).
Pengujian yang dilakukan pada praktikum teori kemungkinan genetika tumbuhan adalah pengujian yang menggunakan uji chi square dengan X tabel 5%. Penggunaan X tabel 5% bertujuan agar percobaan yang dilakukan memiliki peluang yang lebih besar untuk bersifat signifikan (sesuai dengan perbandingan). Penggunaan X tabel 5% berarti percobaan yang dilakukan dapat di percaya datanya dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan sebesar 5%. Penggunaan X table 5% dalam kegiatan penelitian di bidang pertanian juga diperbolehkan karena apabila pecobaan itu gagal tidak berdampak kepada manusia langsung. Hal ini berbeda dengan kegiatan penilitian di bidang kesehatan yang berhubungan langsung dengan manusia. Bidang kesehatan biasanya menggunakan X tabel lebih kecil dari 5%, biasanya sebesar 1 %. Hal ini dikarenakan, kegiatan penelitian tersebut nantinya akan berdampak langsung dengan manusia (nyawa manusia) (Dixon, 1991). Hasil praktikum yang diperoleh diketahui bahwa pengujian seluruhnya signifikan, artinya uji yang diakukan hasilnya sesuai dengan teori kemungkinan.probabilitas.
Praktikum probabilitas ini dilaksanakan dengan melemparkan mata uang logam (koin). Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk memahami prinsip-prinsip probabilitas (teori kemungkinan) sekaligus membuktikan teori yang melandasi ilmu genetika. Teori probabilitas berkembang dari permainan peluang yang dilakukan oleh penjual untuk memperkirakan peluang keuntungannya. Beberapa dasar mengenai teori kemungkinan yang perlu diketahui adalah besarnya kemungkinan atas terjadinya suatu yang diinginkan ialah sama dengan perbandingan antara sesuatu yang di inginkan itu terhadap keseluruhannya. Penggunaan teori kemungkinan memungkinkan untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut. Kemungkinan peristiwa yang diharapkan adalah perbandingan dari peristiwa yang di harapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu obyek (Dwijoseputro, 1977).
 


Berdasarkan kegiatan praktikum diperoleh hasil sebagai berikut: uji menggunakan satu keping uang logam dengan lima puluh kali ulangan dan seratus kali ulangan. Pada pengujian dengan lima puluh kali ulangan dilakukan pelemparan koin sehingga didapat data untuk angka (A) sebanyak 24 kali muncul, pada gambar (G) diperoleh sebanyak 26 kali muncul, kemudian dimasukkan ke dalam rumus tabel analisis chi square bahwa nilai X2 hitungan sebesar 3,48 hasil bahwa nilai x2 0,02.  Jadi, X2 hitung < x tabel. Kesimpulannya bahwa hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan). Pada pengujian dengan seratus kali ulangan dilakukan pelemparan koin sehingga didapat data untuk angka-angka (AA) sebanyak 45 kali muncul, pada gambar (G) diperoleh sebanyak 55 kali muncul, kemudian dimasukkan ke dalam rumus tabel analisis chi square bahwa nilai X2 hitungan sebesar 3,48 hasil bahwa nilai x2 0,81.  Jadi, X2 hitung < x tabel. Kesimpulannya bahwa hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan).
Uji menggunakan dua keping uang logam dengan lima puluh kali ulangan dan seratus kali ulangan. Pada pengujian dengan lima puluh kali ulangan dilakukan pelemparan koin sehingga didapat data untuk angka-angka (AA) sebanyak 13 kali muncul, pada angka dan gambar (AG) diperoleh sebanyak 29 kali muncul, dan untuk gambar-gambar (GG) diperoleh 8 kali muncul, kemudian dimasukkan ke dalam rumus tabel analisis chi square bahwa nilai X2 hitungan sebesar 5,99 hasil bahwa nilai x2 2,28.  Jadi, X2 hitung < x tabel. Kesimpulannya bahwa hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan). Pada pengujian dengan seratus kali ulangan dilakukan pelemparan koin sehingga didapat data untuk angka-angka (AA) sebanyak 29 kali muncul, pada angka dan gambar (AG) diperoleh sebanyak 49 kali muncul, dan untuk gambar-gambar (GG) diperoleh 22 kali muncul, kemudian dimasukkan ke dalam rumus tabel analisis chi square bahwa nilai X2 hitungan sebesar 5,99 hasil bahwa nilai x2 1,02.  Jadi, X2 hitung < x tabel. Kesimpulannya bahwa hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan).
Uji menggunakan tiga keping uang logam dengan lima puluh kali ulangan dan seratus kali ulangan. Pada pengujian dengan lima puluh kali ulangan dilakukan pelemparan koin sehingga didapat data untuk angka-angka-angka (AAA) sebanyak 5 kali muncul, pada angka-angka-gambar (AAG) diperoleh sebanyak 22 kali muncul, untuk angka-gambar-gambar (AGG) diperoleh 21 kali muncul, dan untuk gambar-gambar-gambar (GGG) diperoleh 2 kali muncul, kemudian dimasukkan ke dalam rumus tabel analisis chi square bahwa nilai X2 hitungan sebesar 7,81 hasil bahwa nilai x2 3,97.  Jadi, X2 hitung < x tabel. Kesimpulannya bahwa hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan). Pada pengujian dengan seratus kali ulangan dilakukan pelemparan koin sehingga didapat data untuk angka-angka-angka (AAA) sebanyak 11 kali muncul, pada angka-angka-gambar (AAG) diperoleh sebanyak 34 kali muncul, untuk angka-gambar-gambar (AGG) diperoleh 44 kali muncul, dan untuk gambar-gambar-gambar (GGG) diperoleh 11 kali muncul, kemudian dimasukkan ke dalam rumus tabel analisis chi square bahwa nilai X2 hitungan sebesar 7,81 hasil bahwa nilai x2 1,8.  Jadi, X2 hitung < x tabel. Kesimpulannya bahwa hasil pengujian signifikan (sesuai dengan perbandingan).
Suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak tergantung pada perbandingan besarnya nilai X2 hitungan dengan nilai X2 tabelnya. Suatu hipotesis akan diterima apabila nilai X2 hitungnya lebih besar dibandingkan dengan nilai X2 tabelnya dan sebaliknya. Sesuai dengan (Walker,R.2003) yang menyatakan Uji yang digunakan untuk menganalisa H0 diterima atau ditolak dinamakan uji Chi-square merupakan suatu pengukuran penyimpangan dan suatu hasil pengamatan yang dibandingkan dengan angka-angka yang diharapkan secara hipotesa, diterima atau ditolaknya suatu hipotesa ditentukan oleh X2 hitung. Apabila X2 hitung nilainya lebih kecil dari X2 tabel, maka hipotesanya diterima. Sebaliknya bila nilai X2 hitung besar dari X2 tabel, berarti hipotesanya ditolak.
I.         KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.        Probabilitas atau kemungkinan adalah suatu nilai diantara 0 dan 1 yang menggambarkan besarnya kesempatan akan muncul suatu hal atau kejadian, atau kemustahilan pada kondisi tertentu.
2.        Uji yang digunakan untuk menganalisa H0 diterima atau ditolak dinamakan uji Chi-square merupakan suatu pengukuran penyimpangan dan suatu hasil pengamatan yang dibandingkan dengan angka-angka yang diharapkan secara hipotesa, diterima atau ditolaknya suatu hipotesa ditentukan oleh X2 hitung.

B.     Saran
Pelaksanaan praktikum harus dilakukan dengan teliti, cermat, dan jangan tergesa-gesa supaya mendapatkan hasil yang signifikan yaitu data dapat diterima karena sesuai dengan perbandingan.


DAFTAR PUSTAKA
Crowder L. V. 1988. Genetika Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Dixon, Wilfrid. 1991. Pengantar Analisis Statistik. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Dwijoseputro, D. 1977. Pengantar Genetika. Bharata: Jakarta.

Elrod, S dan Wiliam Stansfield.2010. Genetika Edisi Keempat. Erlangga: Jakarta.

Enimaria, Linda dkk. 2013. Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Sosial Anak Usia 5 Tahun Di Tk Tunas Bhakti Manado. Ejournal Keperawatan (E-Kp) Vol 1. No1. 2-8

Pay, C. Anna. 1987. Dasar-dasar Genetika, Terjemahan oleh M. Affandi. Erlangga: Jakarta.

Ruyani, A 2011. Genetika. Universitas Bengkulu: Bengkulu.

Setiadi, Budi dan Miftahul Mushlih. 2016. Pola Pewarisan Kaki Rengket Secara Autosomal Resesif Dan Koefisien Inbreeding Pada Ayam Pelung Di Cianjur(The Autosomal Recessive In Crooper Toes Inherritance Pattern And Inbreeding Coefficient In Pelung Chicken At Cianjur. Jurnal Veteriner Vol. 17 No. 2 : 218-225.

Surjadi. 1989. Pendahuluan Teori Kemungkinan Dan Statistika. Penerrbit ITB: Bandung.

Suryati, Dotti. 2011. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Lab. Agronomi Universitas Bengkulu: Bengkulu.

Suryo. 1984. Genetika. Gadjah Mada University Press:Yogyakarta.

Suryo. 1986. Genetika. Gadjah Mada University:Yogyakarta.

Suryo . 2004. Genetika. Gadjah Mada University:Yogyakarta.

Walker, R. 2003. Seri Pengetahuan Gen dan DNA. Erlangga: Jakarta.

Yatim, W. 1991. Genetika. Tarsito Press: Bandung.