Sabtu, 03 September 2016

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI ACARA 3 PENGAMATAN SUHU TANAH PADA LAHAN SAWAH, TEGALAN, KEBUN CAMPUR, DAN KEBUN RUMPUT GAJAH





LAPORAN PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI



ACARA 3
PENGAMATAN SUHU TANAH PADA LAHAN SAWAH, TEGALAN, KEBUN CAMPUR, DAN KEBUN RUMPUT GAJAH




 



Maratus Sholihah
NIM : A1DO15073







 



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2016





I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
      Agroklimatologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai iklim dan cuaca kaitannya dalam bidang pertanian. Pengamatan mengenai cuaca ikilm sangat diperlukan dalam dunia pertanian, karena iklim dan cuaca memiliki peranan yang penting, misalnya dalam menentukan tanaman yang akan ditanam dan masa tanam agar hasil yang diperoleh dapat maksimal.

Dalam pengamatan agroklimatologi, pengamatan mengenai suhu sangatlah penting. Karena suhu merupakan unsur iklim dan cuaca yang sangat berpengaruh. Pengamatan suhu untuk agroklimatologi umunya adalah suhu tanah dan suhu udara. Suhu tanah adalah derajat dari energi kinetik pergerakan molekul-molekul tanah. Pada setiap jenis lahan, tentu memiliki suhu tanah yang berbeda-beda. Pengamatan suhu tanah dalam praktikum agroklimatologi sangat penting, karena suhu tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman pada suatu lahan. Pengaruh suhu tanah terhadap tanaman yaitu pada :



1.      Perkecambahan biji
2.      Aktivitas mikroorganisme
3.      Perkembangan penyakit tanaman

1.       
Oleh karena itu praktikum mengenai pengamatan suhu tanah perlu dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa pertanian, utamanya penerapannya pada lahan yang berbeda-beda. 
 
B. Tujuan
1.       Mengetahui suhu tanah lahan sawah, tegalan, kebun campur, kebun rumput gajah pada kedalaman 5 cm, 25 cm, 50 cm, 75 cm, 100 cm setiap jam selama dua hari.
2.             Mengetahui besarnya dan saat (waktu) suhu tanah maksimum dan minimum pada kedalaman 5 cm, 25 cm, 50 cm, 75 cm, 100 cm.


II. TINJAUAN PUSTAKA




Suhu merupakan karakteristik  inheret, dimilkiki oleh suatu benda yang berhubungan dengan panas dan energi. Jika panas dialirkan pada suatu benda, maka suhu benda tersebut akan meningkat, sebaliknya suhu benda tersebut akan turun jika benda yang bersangkutan kehilangan panas. Suhu merupakan  ukuran relatif dari kondisi termal yang dimiliki oleh suatu benda(Lakitan, 2002).


Suhu tanah dipengaruhi oleh jumlah serapan radiasi matahari oleh permukaan bumi. Pada siang hari suhu permukaan tanah akan lebih tinggi dibandingkan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam. Hal ini juga disebabkan karena permukaan tanah yang akan menyerap radiasi matahari secara langsung pada siang hari tersebut, kemudian bau dirambatkan ke lapisan tanah yang lebih dalam secara konduksi. Sebaliknya, pada malam hari, permukaan tanah akan kehilangan panas terlebih dahulu, sebagai akibatnya suhu pada permukaan tanah akan lebih rendah dibandingkan dengan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam. Pada malam hari panas akan merambat dari lapisan tanah yang lebih dalam menuju ke permukaan(Lakitan, 2002).


Karena pola tingkah laku perambatan panas tersebut, maka fluktuasi suhu tanah akan tinggi pada permukaan dan akan semakin kecil dengan bertambahnya kedalaman. Suhu tanah maksimum pada permukaan tanah akan tercapai pada saat intensitas radiasi matahari mencapai maksimum, tetapi untuk lapisan yang lebih dalam, suhu maksimum tercapai beberapa waktu kemudian. Semakin lama untuk lapisan tanah yang lebih dala. Hal ini disebabkan karena dibutuhkan waktu untuk perpindahan panas dari permukaan ke lapisan-lapisan tanah tersebut(Lakitan, 2002).


Pengukuran suhu suatu benda pada dasarnya merupakan pengukuran tidak langsung. Pada proses pengukuran, umumnya terjadi perpindahan panas dari benda yang akan diukur suhunya ke alat pengukur shu atau sebaliknya. Suhu yang terbaca pada alat pengukur merupakan suhu setelah terjadi kesetaraan (equilibrium) suhu antara benda yang diukur dengan alat pegukur suhu(Lakitan, 2002).


Alat pengukur suhu disebut termometer. Termometer pada dasarnya merupakan instrumen  yang terdiri dari bahan yang perubahan sifat fisiknya karena perubahan suhu dapat mudah diukur. Sifat fisik yang berubah tersebut dapat berupa perubahan volume gas atau cairan, pemuaian logam, perubahan daya hantar, atau sifat fiik lainnya. Masing-masing jenis termometer memiliki skala yang berbeda, oleh sebab itu perlu dikalibrrasi dengan termometer yang dijadikan patokan. Termometer yang dijadikan patoan adalah termometer tahanan platina(Lakitan, 2002).


Suhu tanah diukur dengan termometer tanah, yakni termometrer air raksa yang ujungnya dibengkokkan dan dimasukkan kedalam tanah pada posisi yang sesuai dengan kedalaman yang akan diukur. Termometer air raksa yang dibengkokkan ini digunakan untuk mengukur suhu tanah sampai kedalaman 50 cm. Untuk lapisan tanah yang lebih dalam, termometer ditempatkan dalam tabung baja. Tabung baja tersebut digunakan sebagai pelindung termometer dan untuk memudahkan proses pemasukan dan pengeluaran termometer sampai pada kedalaman yang dikehendaki(Lakitan, 2002).


Pengukuran suhu tanah pada lapisam atas perlu dilkukan lebih intensif  dan pada interval kedalaman yang lebih kecil, karena fluktuasi suhu tanah lebih besar dan perubahan suhu yang berlangsung lebih cepat pada lapisan atas tanah tersebut. Berdasarkan pertimbangan ini World Meteorogycal Organization merekomendasikan pengukuran suhu tanah pada kedalaman 5, 10, 20, 50, dan 100 cm (Lakitan, 2002).


Suhu dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat celsius, sedangkan di Inggris dan beberapa negara lainnya dinyatakan dengan satuan Fahrenheit(Gunarsih, 1988).


Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu di permukaan bumi :
1.      Jumlah radiasi yang diterima
2.      Pengaruh daratan atau lautan
3.      Pengaruh ketinggian tempat
4.      Pengaruh angin secara tidak langsung
5.      Pengaruh panas laten
6.      Penutup tanah
7.      Tipe tanah
8.      Pengaruh sudut datang sinar matahari(Gunarsih, 1988).

 
Suhu tanah juga sangat berpengaruh ada tanaman, pengukuran biasanya dilakukan pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100 cm. Pengaruh suhu tanah terhadap tanaman yaitu pada :
1.      Perkecambahan biji
2.      Aktivitas mikroorganisme
3.      Perkembangan penyakit tanaman
     Faktor yang mempengaruhi suhu  tanah yaitu faktor luar (eksternal) dan faktor dalam (internal). Faktor eksternal yaitu radiasi matahari, keawanan curah hujan, angin, dan kelembaban udara. Sedangkan faktor internalnya yatu tekstur tanh, struktur dan  kadar air tanah, kandungan bahan organik, dan warna tanah (Gunarsih, 1988).


Distribusi suhu didalam tanah tergantung pada beberapa faktor, diantaranya konduktivitas panas, kapasitas, panas dan warna tanah. Karena penjalarannya panas kedalam tanah memrlukan waktu, maka suhu tanah pada setiap kedalaman yang lebih dalam mengalami keterlambatan(Tjasyono, 2004).

Pada umumnya suhu tanah rata-rata lebih besar daripada suhu atmosfer disekelilingnya. Hal ini disebabkan oleh penyimpanan  panas didalam tanah lebih lama daripada di udara. Suhu tanah yang tertutup tanaman lebih kecil daripada suhu tanah gundul karena tanaman memerlukan energi untuk transpirasi(Tjasyono, 2004).

Fluktuasi suhu tanah bergantung pada kedalaman tanah. Makin dalam lapisan tanah, maka makin kecil fluktuasi suhu sampai pada kedalaman redaman. Kedalaman redalaman adalah kedalaman tanah dengan amplitudo gelombang suhu pada kedalaman ini sama dengan e-1 kali nilai amplitudo gelombang permukaan. Kedalaman rendaman tergantung pada difusivitas panas tanah dan bergantung pada daur suhu tanah(Tjasyono, 2004).

Suhu adalah ukuran dari energi kinetik yang dihasilkan oleh adanya aktivitas pergerakan molekul yang dihasilkan oleh suatu benda, biasanya dinyatakan dengan satuan 0C/0F/0K(Hadisusanto, 2011).

III. METODE PRAKTIKUM
A.    Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan terdiri dari borang pengamatan, alat pencatat, lahan sawah, tegalan, lahan rumput gajah, lahan rumput campur.
Alat yang digunakan adalah termometer, lubang-lubang berparalon, dan payung.


B.    Prosedur Kerja
1.      Disiapkan tempat pengamatan suhu tanah pada masing-masing penggunaan lahan dengan cara membuat lubang(membor) tanah sedalam 5, 25, 50, 75, dan 100 cm dan dipasang paralon pada lubang tersebut supaya tidak tertimbun tanah
2.      Diletakkan termometer pada masing-masing lubang tanah dimasing-masing. Dihindarkan termometer dari injakkan kaki
3.      Dicatat suhu tanah setiap jam selama dua hari(borang pengamatan dibagikan ketika praktikum). Sebelum mencatat lakukan latihan kecil pembacaan skala termometer supaya kesalahan pembacaan tidak besar, karena ada waktu jeda antara mengambil termometer dan pembacaan, mengingat termometer tidah dirancang khusus untuk pengamatan suhu tanah.
4.      Dibuat grafik hubungan antara suhu tanah (sumbu y) dan waktu (sumbu x) setiap keadaan tanah. Kemudian ditentukan waktunya dan besarnya suhu maksimum dan minimum.
 

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
B.Pembahasan
Suhu dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat celsius, sedangkan ada beberapa negara yang dinyatakan dengan satuan Fahrenheit(Gunarsih,1988).

Suhu merupakan ukuran relatif dari kondisi termal yang dimiliki oleh suatu benda. Suh merupakan karakteristik inheret, dimiliki oleh suatu benda yang berhubungan dengan panas dan energi. Jika panas dialirkan pada suatu benda, maka suhu benda tersebut akan meningkat. Sebaliknya suhu benda tersebut akan turun jika benda yang bersangkutan kehilangan panas(Lakitan, 2002).

Pada umumnya suhu tanah rata-rata lebih besar daripada suhu atmosfer disekelilingnya. Hal ini disebabkan oleh penyimpanan panas di dalam tanah lebih  lama daripada di udara. Suhu tanah yang tertutup tanaman lebih kecil daripada suhu tanah gundul karena tanaman memerlukan energi untuk transpirasi(Tjasyono, 2004). 

Suhu tanah berperan penting dalam perkecambahan dan pertumbuhan tanaman tingkat tinggi, aktivitas organisme tanah, pelapukan, dekomposisi dan humifikasi bahan organik, struktur, air tanah, udara tanah. Sumber panas tanah berasal dari radiasi atau pancaran matahari dan konduksi dari dalam bumi. Sementara itu perubahan suhu dapat ditahan dengan adanya lengas tanah, penutupan tanah ( mulsa & vegetasi ), awan/salju, adanya lereng/kemiringan tanah(Deibiji,2013).

Pengamatan suhu dilakukan di empat lahan yaitu lahan kebun campur, lahan sawah, tegalan, dan kebun rumput gajah menggunakan termometer dengan kedalaman 5, 25, 50, 75, dan 100 cm. Pengamatan dilakukan 3 hari 2 malam. Berdasarkan grafik data yang diperoleh diketahui :
1.      Suhu tanah maksimum pada kedalaman 5 cm terdapat di lahan rumput gajah dengan suhu sebesar 350C, sedangkan suhu minimum terdapat dilahan tegalan dengan suhu sebesar 210C.
2.      Suhu tanah maksimum pada kedalaman 25 cm terdapat di lahan sawah dengan suhu sebesar 310C, sedangkan suhu minimum terdapat dilahan kebun campur dengan suhu sebesar 25,50C.
3.      Suhu tanah maksimum pada kedalaman 50 cm terdapat di lahan rumput gajah dan sawah yaitu sebesar 290C, Sedangkan suhu minimum terdapat pada lahan tegalan dan rumput gajah yaitu sebesar 260C.
4.      Suhu tanah maksimum pada kedalaman 75 cm terdapat di lahan sawah yaitu sebesar 300C, sedangkan suhu minimum terdapat pada tegalan yaitu sebesar 230C.
5.      Suhu  tanah maksimum pada kedalaman 100 cm terdapat di lahan sawah dengan suhu 300C, sedangkan suhu minimum terdapat pada lahan rumput gajah dengan suhu sebesar  250C.
6.      Pengamatan lahan sawah suhu maksimum terdapat pada kedalaman 25 cm dengan suhu 310C, sedangkan suhu minimum terdapat pada kedalaman 50 cm dengan suhu 270C.
7.      Pengamatan lahan tegalan suhu maksimum terdapat pada kedalaman 100 cm dengan suhu 290C, sedangkan suhu minimum terdapat pada kedalaman  75 cm dengan suhu 240C.
8.      Pengamatan lahan kebun campur suhu maksimum terdapat pada kedalaman 50 cm dengan suhu 280C, sedangkan suhu tanah minimum ada di kedalaman 75cm dan 100 cm dengan suhu 25,50C.
9.      Pengamatan lahan rumput gajah suhu maksimum terdapat pada kedalaman 100 cm dengan suhu 290C, sedangkan suhu tanah  minimum terdapat pada kedalaman 100 cm dengan suhu 250C.
Hal tersebut disebabkan karena pada lahan rumput gajah terdapat banyak vegetasi rumput gajah, sedangkan pada lahan tegalan hanya terdapat rumput-rumput pendek. Dengan banyaknya vegetasi, terutama yang berukuran besar menyebabkan suhu dilingkungan tersebut terkuras karena digunakan dalam proses transpirasi, fotosintesis oleh tanaman.

Sedangkan berdasarkan literatur, panas yang diterima oleh permukaan tanah diteruskan kdalam lapisan tanah yang lebih dalam melalui konduksi. Panas yang dijalarkan akan memerlukan waktu. Makin lama pemanasan permukaan tanah maka makin dalam pula suhu permukaan akan terasa ke lapisan tanah yang lebih dalam(Tjasyono,2004).





DAFTAR PUSTAKA

Deibiji DP, dkk. 2013. Analisis Suhu Tanah di Kawasan Wisata Alam Danau Linow Sulawesi Utara. J.Ind.Tour.Dev.Std.,Vol.1,No.2
Gunarsih, Ance. 1988. Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Bina Aksara : Jakarta
Hadisusanto, Nugroho. Aplikasi Hidrologi. Jogja Mediautama: Yogyakarta
Lakitan Bunyamin. 2002. Dasar-Dasar Klimatologi. Raja Grafindo Persada: Jakarta
Tjasyono, Bayong. 2004. Klimatologi. ITB Press: Bandung